Fungsi dan Bagian-Bagian Multimeter Analog | Penjelasan Lengkap Fungsi Multimeter •By. MuriTeladan
Minggu, 26 Juli 2020
Tulis Komentar
MULTIMETER ANALOG
Multimeter mempunyai fungsi yang kompleks dibengkel otomotif, hampir semua pekerjaan pasti membutuhkan. Nah... Langsung saja ya ke-penjelasan lebih lanjutnya Dibawah Ini............
Ettsss..... Tetapi sebelum kalian masuk kematerinya kalian harus tahu terlebih dahulu apa itu Arus DC dan Arus AC??
Arus DC= adalah arus listrik yang searah
Arus AC= adalah arus listrik bolak balik
Apa Itu Multimeter.??
Multimeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus listrik, tegangan listrik, dan hambatan listrik. Multimeter juga sering dikenal dengan nama avometer yang merupakan kepanjangan dari ampere,volt,ohm. Multimeter merupakan penyempurnaan dari amperemeter, volthmeter, dan ohmmeter.Apa Fungsi Multimeter.??
Fungsi Multimeter banyak sekali berikut adalah penjelasannya..
- Mengukur arus listrik (ampere)
- Mengukur tegangan listrik (volt), Tegangan DC maupun AC.
- Mengukur hambatan suatu benda (ohm)
- Mengukur kuat arus DC
- Mengukur nilai hambatan suatu resistor
- Memeriksa hubungan pada kabel atau komponen kelistrikan
- Memeriksa kaki-kaki pada transistor
- Memriksa elektrolit pada kapasitor
- Memeriksa induktor
Jenis-Jenis Mikrometer
Secara umum Mikrometer ada dua uenis yaitu:- Multimeter Analog
- Multimeter Digital
Perbedaan dari kedua Mikrometer tersebut terletak pada cara pembacaannya.
»»Mikrometer analog cara pembacaannya masih manual yang ditunjukan oleh jarum penunjuk, sedangkan Mikrometer Digital hasil pengukurannya sudah terlihat jelas tanpa harus menghitung.
»»Multimeter Digital sudah pasti lebih unggul dalam hal hasil pengukurannya dengan multimeter analog. Karena angka yang muncul pada multimeter digital lebih banyak dan sampai ada 3 angka dibelakang koma bahkan lebih.
Bagian-Bagian Multimeter Analog
- Jarum Penunjuk →Berfungsi sebagai penunjuk nilai besaran hasil dari pengukuran. Jarum penunjuk ini dapat diatur kekencangannya dengan sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk(zero adjust screw) lihat gambar no.3. Jika terlalu kencang jarum akan terhambat, dan jika terlalu kendor jarum akan mudah goyang. Sebelum kalian menggunakan Multimeter ini kalian diharuskan untuk meng-kalibrasinya terlebih dahulu(memposisikan jarum diangka nol).
- Skala, skala adalah deretan angka yang menunjukan hasil dari suatu pengukuran. Didalam Multimeter banyak sekali angka yang berbeda-beda, kalian harus berhati-hati dalam membaca hasil pengukurannya. Pastikan skala yang kalian baca adalah skala ingin kalian cari, contohnya Volt, ohm dan ampere, semua itu skalanya sendiri-sendiri.
- Sekrup Pengatur Kedudukan Jarum Penunjuk(Zero Adjust Screw). Berfungsi sebagai pengatur kedudukan dari jarum penunjuk saat dikalibrasi, dengan cara memutarnya kekiri maupun kekanan menggunakan obeng pipih kecil atau obeng min(–).
- Zero Ohm Adjust Knob atau Pengatur Jarum Penunjuk, yang berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk skala pada posisi nol. Hal ini dilakukan pada saat kalibrasi multimeter, dan perlu kalian ketahui meng-kalibrasi multimeter cukup dilakukan pada saat kalian akan mengukur hambatan (ohm).
- Lubang Kutub Positif atau Terminal(+), yang berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub positif yang berwarna merah.
- Positive Terminal (20 A DC only), sama seperti lubang positif yang diatas, akan tetapi lubang ini khusus untuk pengukuran Arus Listrik.
- Saklar Pamilih atau Selektor(range selector switch), berfungsi untuk memilih posisi pengukuran dan batas pengukuran. Multimeter analog mempunyai empat posisi pengukuran yaitu ACV, DCV, DCmA, dan Ohm atau hambatan. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
8. Lubang Kutub Negatif(-), berfungsu sebagau tempat masuknta test lead kutub negatif yang berwarna hitam.
- Posisi ACV (Volt AC), posisi selektor yang digunakan untuk mengukur besarnya tegangan listrik pada arus bolak balik(AC). Nah untuk batas ukurannya yaitu: 10 V, 50 V, 250 V, 500 V, dan 1000 V. Akan tetapi batas ini tidak baku untuk semua jenis multimeter, karena setiap multimeter memiliki batas ukur yang berbeda-beda.
- Posisi DCV (Volt DC), posisi ini digunakan untuk mengukur suatu tegangan listrik dengan arus searah (DC). Adapun batas ukurnya yaitu: 10 V, 50 V, 250 V, 500 V, dan 1000 V
- Posisi DCmA (miliamper DC) posisi selektor yang digunakan untuk mengukur kuat arus pada komponen kelistrikan dengan arus searah(DC). Untuk batas ukurnya yaitu : 0,25mA, 25mA, 2,5mA dan 250mA.
- Posisi Ohm atau Hambatan, merupakan posisi selektor yang digunakan untuk mengukur hambatan. Batas ukur untuk pengukuran hambatan adalah, x 1, x10, x100, x1k, x10k.
Test Lead
test lead multimeter |
Setiap Multimeter pasti dilengkapi dengan Test Lead(itu pasti kalau gak ada test leadnya bagaiman cara mengukurnya¿¿). Test Lead pada Multimeter ada dua yaitu:
- Test Lead Merah (Red), test lead ini sebagai sumbu positif dan dipasang diterminal positif multimeter.
- Test Lead Hitam (Black), test lead ini sebagai sumbu negatif dan dipasang di terminak negatif multimeter
Nah itulah sedikit penjelasan mengenai Fungsi dan bagian-bagian dari multimeter. Apabila ada kekurangannya saya mohon maaf sebesar-besarnya dan meminta tolong untuk dapat menuliskan dikolom komentar apa kekurangan dari yang saya tulis agar saya dapat memperbaikinya.....
Salam Pelajar
Wassalamu'alaikum
Belum ada Komentar untuk "Fungsi dan Bagian-Bagian Multimeter Analog | Penjelasan Lengkap Fungsi Multimeter •By. MuriTeladan"
Posting Komentar