CARA PENGUJIAN KEVAKUMAN SAAT MESIN MATI DAN SAAT MESIN HIDUP
Selasa, 11 Februari 2020
Tulis Komentar
PENGUJIAN KEVAKUMAN
Ada dua jenis pengujian kevakuman pada kendaraan, yaitu pengujian pada saat mesin hidup dan pengujian saat mesin mati. Adapun langkah-langkahnya antara lain sebagai berikut:
A. Pengujian Saat Mesin Mati
Langkah pengujian saat mesin mati, yaitu sebagai berikut:
A. Pengujian Saat Mesin Mati
Langkah pengujian saat mesin mati, yaitu sebagai berikut:
- Menghidupkan mesin dan membiarkan mesin mencapai suhu operasi normal, kemudian matikan mesin. Untuk mencegah mesin hidup, sistem pengapian sebaiknya dinonaktifkan.
- Melepas saringan udara (air filter). Sekrup kecepatan idle (idle speed screw) dikendurkan hingga katup gas (throttle valve) tertutup rapat. Jika karburator dilengkapi sekrup penyetelan udara, sekrup diputar searah jarum jam hingga saluran penutup rapat. Namun, jangan lupa menghitung berapa jumlah putarannya saat memutar kedua sekrup, sehingga sekrup dapat dikembalikan keposisi semula setelah dilakukan pengetesan.
- Jika kendaraan dilengkapi dengan idle stop solenoid, kabel solenoid dilepaskan melalui konektor.
- Menghubungkan vacuum gauge ke intake manifold dengan menggunakan selang yang disediakan.
- Membaca hasil pengukuran pada vacuum gauge. Apabila hasil pembacaan di kisaran 4 inHg atau lebih untuk mesin dengan kontrol emisi dan 10inHg atau lebih untuk mesin tanpa kontrol emisi (sebelum tahun 1968) menunjukan kevakuman mesin dalam kondisi normal dan stabil. Apabila pembacaan kevakuman terlalu rendah, hal ini berarti kondisi mesin pada semua silinder tidak stabil. Hasil pengujian menunjukan kevakuman yang tidak merata, kemungkinan disebabkan oleh kebocoran pada salah satu silinder atau lebih, tetapi tidak pada semua silinder.
B. Pengujian Saat Mesin Hidup
Adapun langkah-langkah pengujian saat mesin hidup, antara lain sebagai berikut:
- Menghubungkan vacuum gauge pada saluran vakum di intake manifold.
- Mesin dihidupkan pada suhu operasi normal san putaran idle
- Membaca hasil pengukuran yang ditunjukan oleh vacuum gauge. Hasil pengujian menampilkan pembacaan vacuum gauge stabil antara 15-22inHg menunjukan mesin bekerja normal. Sedangkan, jika jarum bergerak naik turun atau bergetar tidak menentu menunjukan terjadi kebocoran pada semua silinder yang tidak merata.
Mungkin demikian uraian tentang cara menggunakan vacuum gauge untuk memeriksa kondisi mesin pada kendaraan. Untuk langkah diagnosis kerusakan berdasarkan hasil pengukuran vacuum gauge dapat dipelajari saat melaksanakan tune up mesin atau overhoul mesin.
• Tahukah Kamu •
Pembacaan kevakuman yang rendah disebabkan silinder mesin yang tidak stabil. Sehingga perlu dilakukan pemeriksaan pada kebocoran flange karburator. Keausan karburator pada bagian poros throttlr valve, kebocoran selang vakum, waktu pembukaan penutupan katup tidak benar, dan putaran mesin lambat.
Sedangkan pembacaan hasil pengukuran menunjukan kevakuman yang tidak merata, kemungkinan disebabkan oleh kebocoran pada salah satu silinder atau lebih, tetapi tidak pada semua silinder. Kemungkinan kerusakan pada mesin yang terjadi, antara lain sebagai berikut.
- Katup terbakar atau terganjal
- Intake manifold bocor pada salah satu silinder
- Katup masuk goyang (keausan pengantar katup)
- Kerusakan pada piston atau ring piston.
Belum ada Komentar untuk "CARA PENGUJIAN KEVAKUMAN SAAT MESIN MATI DAN SAAT MESIN HIDUP"
Posting Komentar