TATA CARA PENYELENGGARAAN JENAZAH| MATERI PAI KELAS 11

TATACARA PENYELENGGARAAN JENAZAH



A. SEPUTAR Tentang Kematian 
     Adalah hal yang pasti cepat atau lambat dia pasti akan datang. Semua makhluk hidup akan merasakan mati karena kematian merupakan ketentuan Allah atau sunnatullah. Tidak ada seorangpun atau kelompok manapun yang mampu menghindari kematian. Hal ini sesuai dengan firman Allah ( Q.S Ali Imran: 185).
     Jika kita menghadapi orang yang akan meninggal atau sakaratul maut, ada beberapa hal yang dilakukan, antara lain: menalkin(menuntun bacaan  tauhid atau kalimat thayyibah) di telinga seseorang yang sedang menghadapi sakaratul maut tersebut dengan suara yang jelas dan tegas. Akan tetapi jika sudah dalam keadaan yang sangat kritis, ia cukup dibimbing hanya dengan lafadz Allah saja.
     Adapun tindakan yang harus dilakukan saat menghadapi orang yang baru meninggal dunia adalah sebagai berikut: 
  1. Mengatupkan matanya dan mengucapkan istirja'
  2. Menanggalkan pakaiannya dan perhiasannya.
  3. Membetulkan letak anggota tubuhnya. 
  4. Membujurkan nya ke arah kiblat.
  5. Membayarkan hutang hutangnya.
  6. Menyegerakan pemakaman nya.
Apabila ada seorang muslim atau muslimah yang meninggal dunia, kewajiban seorang muslim yang masih hidup adalah sebagai berikut.
  1. Mengurus jenazah nya (memandikan mengkafani, menyolati, menguburkan).
  2. Mengurus harta pusaka nya.

B. Penyelenggaraan Jenazah

Penyelenggaraan jenazah adalah pengurusan jenazah seorang muslim atau Muslimah dengan cara memandikan mengkafani menyalatkan dan mengubur nya. Mengurus jenazah hukumnya fardhu kifayah. Artinya, jika sebagian kaum muslimin  ada yang melaksanakannya kaum muslimin yang lainnya tidak terkena kewajiban atau dosa. Akan tetapi, jika di antara kaum muslimin tidak ada yang melaksanakannya, seluruh kaum muslimin yang mengetahui Kejadian ini akan mendapat dosa.

1. Memandikan 
  a. Syarat Jenazah Yang Dimandikan
     1) Islam
     2) Didapati tubuhnya walaupun hanya sebagian.
     3) kan karena mati syahid (mati dalam peperangan membela agama Islam).
  b. Cara Memandikan Jenazah
     1. Jenazah dibaringkan di tempat yang lebih tinggi dalam (balai balai), terhindar dari hujan, matahari dan tertutup (tidak terlihat kecuali orang yang mematikan dan mahramnya).
     2. Jenazah ditutupi kain agar auratnya tertutup.
     3. Membersihkan kotoran dan najis yang melekat pada anggota badan jenazah. Mengeluarkan kotoran bagian dalam perut dengan cara menekan bagian bawah perut dan mengangkat sedikit bagian kepala serta badan supaya kotoran yang mungkin ada di dalam perut dapat keluar.
     4. Menyiram air ke seluruh badan secara merata dari kepala sampai ke kaki (disunahkan 3 kali atau lebih) dengan mendahulukan anggota badan sebelah kanan lalu bagian sebelah kiri.
    5. Setelah semuanya bersih, mewudhukan jenazah sebagaimana wudhu akan salat.
    6. Terakhir disirami dengan larutan kapur barus dan harum-haruman.
  c. Orang Yang Berhak Memandikan Jenazah
     1) keluarga yang mengetahui tata cara dan mampu memandikan jenazah
     2) jenis kelamin sama, yaitu jenazah laki-laki dimandikan oleh laki-laki, jenazah perempuan dimandikan oleh perempuan, kecuali suami istri atau mahram jenazah
     3) orang Islam yang berakal sehat dan baligh
     4) dapat menjaga kerahasiaan jenazah (amanah).

2. Mengafani
    Mengapa ni jenazah adalah membungkus jenazah dengan kain kafan berwarna putih dari ujung rambut sampai ujung kaki.
 a. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengafani jenazah
    1) hukum dan syarat orang yang meng apa nih sama dengan ketentuan memandikan jenazah
    2) kain kafan diperoleh dengan cara halal, yakni dari harta peninggalan jenazah, ahli waris, diambil dari Baitul Mal (jika tersedia) atau dibebankan kepada orang Islam yang mampu.
    3) kafan hendaknya bersih, berwarna putih dan sederhana (tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah)
   4) kain kafan minimal satu lapis untuk menutupi seluruh tubuh titik bagi jenazah laki-laki sebaiknya dibungkus tiga lapis tanpa ditambah ceban, sarung kopiah dan sebagainya. Adapun untuk jenazah perempuan sebaiknya 5 lapis termasuk baju bagian bawah dan jilbab.
 b. Tata cara mengkafani jenazah
    1) lemparkan selembar tikar di atas lantai atau Balai
    2) Rentangkan 5 utas tali di atasnya
    3) susunan lapisan kain kafan tiga lapis untuk laki-laki dan 5 lapis untuk wanita
    4) di atas kain kafan ditaburi dengan kapur barus dan wangi-wangian
    5) jenazah diletakkan di atas kain kafan dengan menempelkan kapas secukupnya pada bagian lubang-lubang yang ada pada tubuh
    6) tubuh jenazah dibungkus dengan kain kafan sampai rapi, kemudian diikat dengan tali di bagian ujung kepala dada perut, lutut, dan ujung kaki.

3. Menyalatkan
  a. Syarat salat jenazah
    1) pihak yang menyalatkan yakni orang Islam, suci dari hadas besar atau kecil Suci badan dan tempat dari najis menutup aurat dan menghadap kiblat
    2) jenazah disholatkan setelah dimandikan dan dikafani
    3) jenazah diletakkan ke arah kiblat orang yang menyalatkan kecuali salat gaib
 b. Rukun salat jenazah
    1) niat
    2) berdiri bagi yang mampu
    3) takbir 4 kali
    4) membaca surah Al fatihah
    5) membaca salawat atas nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam
    6) mendoakan jenazah
    7) mendoakan keluarga yang ditinggalkan
    8) mengucapkan salam
  c. Sunnah salat jenazah
    1) Angkat tangan pada tiap-tiap takbir
    2) merendahkan suara bacaan (sirr)
    3) Membaca ta'awudz
    4) Disunahkan banyak jama'ahnya
    5) Memperbanyak shaf (minimalntiga shaf)
  d. Tata Cara Shalat Jenazah
   • Jamaah bediri dengan niat melakukan shalat jenazah.
   • Takbiratul ikhram (takbir pertama) membaca surat al fatihah.
   • Takbir kedua, kemudian membaca shalawat nabi.
   • Takbir ketiga, kemudian mendoakan jenazah.
   • Takbir yang ke-4, kemudian membaca doa.
   • Membaca salam dengan memalingkan muka ke kanan dan ke kiri.
   • Jika jenazah laki-laki, imam hendaknya berdiri menghadap jenazah sejajar dengan kepalanya. Tetapi jika jenazahnya perempuan, maka imam berdiri sejajar dengan bagian tengah (pinggul).

 4. Menguburkan
     Tata caranya sebagai berikut:
   a. Waktu
      Mengubur jenazah boleh kapan saja (pagi, siang, sore, ataupun malam) kecuali disaat-saat matahari terbit, matahari berada ditengah-tengah atau matahari tenggelam.
   b. Kaifiat
     • Didalam liang lahat jenazah diletakan dalam posisi miring dengan lambung kanan bagian bawah, menghadap kiblat, atau dengan memakai ganjal dari tanah/batu.
     • Pipi dan kaki jenazah ditempelkan ketanah dengan membuka kain kafannya. Begitu pula tali-tali pengikatnya turut dilepas.
     • Setelah liang lahat ditutup, dianjurkan kepada pengantarbuntuk memulai menimbun kubur dan memasukan tanah tiga kali kedalam kubur kemudian dilanjutkan penimbunan.
     • Setelah selesai penguburan diakhiri dengan doa yang isinya memohon ampunan dan keteguhan.
     • Rasulullah SAW mengingatkan agar tidak membuatbbangunan diatas kuburan tersebut, seperti diberi marmer, atau batu pualam yang mewah dalam rangka memuliakan si mayat.

Belum ada Komentar untuk "TATA CARA PENYELENGGARAAN JENAZAH| MATERI PAI KELAS 11"

Posting Komentar

Telusuri Disini

Sponsor

Ads

Iklan Bawah Artikel